MEMILIH ISTERI DENGAN BAIK
“Dan, kahwinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang (berkahwin) dari hamba-hambanya sahayamu yang lelaki dan hamba-hambanya sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan, Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (An-Nur : 32 )
Ciri-ciri isteri solehah yang telah ditetapkan dalam sunnah Rasulullah saw:
Menjalankan perintah agama, wanita yang cantik, yang kaya, yang baik keturunannya dan beriman.
1- Wanita solehah, seperti hadis Rasulullah saw bahawa dunia ini seluruhnya adalah kesenangan. Tetapi sebaik-baik kesenangan di dunia adalah isteri yang solehah.
2- Membantu suami ke jalan kebaikan, Rasulullah saw bersabda : “Hendaklahnya kalian memiliki hati yang selalu bersyukur, lidah yang selalu berzikir, dan isteri mukminah yang menolongnya melakukan urusan akhirat.”
3- Wanita penyayang dan berketurunan, Rasulullah saw bersabda : “Nikahilah wanita yang penyayang dan berketurunan atau boleh melahirkan zuriat, sebab aku akan membanggakan kalian di hadapan para nabi kelak di hari kiamat”.
Rasulullah saw menjelaskan jika wanita solehah adalah satu perkara yang membawa kebaikan dalam hidup seorang lelaki, maka wanita yang buruk (jahat) adalah salah satu dari empat perkara yang mendatangkan penderitaan, seperti yang disebutkan dalam hadith sahih yang bermaksud:
“Di antara yang mendatangkan kebahagian itu ialah perempuan solehah yang jika kamu melihatnya maka akan membuatmu terhairan-hairan, dan jika kamu meninggalkannya berpergian maka dia akan menjamin keamanannya pada dirinya dan hartamu. Dan di antara yang mendatangkan penderitaan ialah wanita yang jika kamu melihatnya akan bersikap buruk padamu dan melontarkan kata-kata yang kasar kepadamu, dan jika kamu meninggalkannya berpergian maka kamu tidak akan merasa aman pada dirinya dan hartamu.”
BERUSAHA MEMPERBAIKI ISTERI
Apabila isteri itu seorang yang solelah, maka itu merupakan kenikmatan dan anugerah Allah. Tetapi, jika ia tidak solehah atau tidak baik, maka merupakan kewajipan pemimpin rumah tangga untuk berusaha memperbaikinya. Perkara ini boleh terjadi kerana beberapa sebab, di antaranya jika seorang lelaki mengahwini wanita yang pada dasarnya tidak taat agama, kerana lelaki tersebut pada mulanya tidak memberi keutamaan pada aspek keagamaan calon isterinya, atau ia menikahinya dengan harapan dapat memperbaikinya kemudian, atau kerana desakan dan paksaan keluarganya. Namun, ia hendaklah terlebih dahulu mengetahui bahawa yang memberi hidayah itu Allah, dan Allahlah yang sebenarnya memperbaiki keadaan. Selain dari mendidik suami hendaklah sentiasa berdoa semoga isteri mereka akan berubah menjadi insan yang lebih baik dan akhir sekali bertawakkal kepada Allah.
Untuk memperbaiki isteri ada beberapa cara:
- Memberikan tumpuan untuk memperbaiki cara peribadatannya kepada Allah Taala.
- Berusaha memperbaiki aspek keimanannya, seperti:
a) Menganjurkannya melakukan qiyamullail (solat malam).
b) Menganjurkan supaya rajin membaca Quran.
c) Menganjurnya untuk menghafal zikir-zikir dan doa-doa serta mengingatkannya agar melakukannya pada waktu-waktu dan kesempatan-kesempatan yang di anjurkan.
d) Mendidiknya agar rajin bersedekah.
e) Menyuruhnya agar membaca buku-buku keislaman yang bermanfaat.
f) Menyuruhnya agar mendengar kaset-kaset keIslaman yang berfaedah, baik yang berkenaan dengan ilmu pengetahuan mahupun pembinaan keimanan, serta terus berusaha untuk menyediakan kaset-kaset tersebut.
g) Memilih sahabat-sahabat dari kalangan wanita-wanita yang beragama, dan mengikat tali persaudaraan bersama mereka, sebagai teman berbincang dalam kebaikan dan saling kunjung-mengunjungi dengan tujuan-tujuan yang bermanfaat.
h) Mencegahnya dari melakukan kejahatan dan menutup pintu-pintunya dengan cara menjauhkannya dari bergaul dengan teman-teman yang buruk perangainya dan menjauhi tempat-tempat kejahatan.
SUASANA RUMAH TANGGA YANG DIBERKATI
Rumah sebagai tempat mengingat Allah
Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud:
“Perumpamaan rumah yang dijadikan tempat mengingat Allah dan rumah yang tidak dijadikan tempat mengingat Allah adalah bagaikan perbezaan antara orang yang hidup dan orang yang telah meninggal.”
Apabila rumah dijadikan tempat mengingat Allah, maka malaikat akan masuk ke dalamnya dgn membawa rahmat dan berkat. Mengingat Allah dgn banyak membaca Al- Quran, solat, zikir dan mengkaji ilmu agama dan membaca beraneka ragam ilmu. Selain itu rumah tersebut juga harus jauh dari kemaksiatan dan kemungkaran dgn dipenuhi dgn gambar-gambar khurafat, patung-patung, lagu-lagu yang mengkhayalkan dan minuman keras.
Rumah sebagai kiblat, tempat sujud dan ibadah kepada Allah Taala
- Pendidikan keimanan terhadap ahli keluarga
a) menyuruh isteri solat malam
b) menyuruh isteri bersedekah
Jika ketua rumah tangga ingin menunjukkan teladan yang baik bagi anggota keluarganya maka hendaklah ia berpuasa pada ayyamul baidh “Hari-hari purnama” (tanggal 13, 14, 15), puasa Isnin-Khamis, puasa Hari Tasua (tanggal 9 Muharram), puasa Hari Asyura’ (tanggal 10 muharram), puasa hari Arafah (9 Zulhijjah) dan banyak berpuasa pada bulan Muharram dan bulan Syawal, sehingga keteladanan ini akan menjadi pendorong bagi ahli keluarga.
- Amalan sunnah dalam rumahtangga
a) Bacaan ketika masuk rumah, masuk ke rumah dengan menyebut nama Allah.
b) Doa ketika keluar rumah, keluar rumah dengan menyebut nama Allah dan membaca doa.
c) Bersiwak, Rasulullah SAW apabila ingin masuk ke dalam rumah baginda akan memakai siwak yaitu membersihkan gigi dengan kayu siwak.
Sentiasa mengamalkan doa-doa & amalan Rasulullah saw dalam apa jua aktiviti kehidupan sehari-hari.
- Mengusir syaitan dari dalam rumah
Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah menjadikan rumah kalian laksana kuburan. Sesungguhnya syaitan itu akan pergi dari rumah yang dibacakan surah Al-Baqarah di dalamnya.”
Dalam riwayat yang lain Rasulullah SAW menerangkan, “Bacalah surah Al-Baqarah di dalam rumah kalian sebab syaitan tidak akan masuk ke dalam rumah yang dibacakan surah Al-Baqarah di dalamnya.”
Mengenai keutamaan dua ayat terakhir dari surah Al-Baqarah itu, serta pengaruhnya kerana membacanya di dalam rumah, baginda menyebutnya: “Sesungguhnya Allah Taala telah menulis sebuah kitab dua ribu tahun sebelum Ia menciptakan langit dan bumi, dan kitab itu berada di Arasy, dan Allah telah menurunkan darinya dua ayat yang Allah jadikan sebagai penutup surah Al-Baqarah. Jika kedua ayat tersebut tidak dibaca di dalam sebuah rumah selama tiga hari maka ia akan didekati oleh syaitan.”
MENGUTAMAKAN PENDIDIKAN AGAMA & MENGAJARKAN HUKUM-HUKUM ISLAM
- Melakukan solat di rumah.
- Bukan orang lain menjadi imam.
- Meminta izin, hendaklah orang Islam meminta izin sebelum memasuki mana-mana rumah, dan janganla dia masuk kecuali dengan izin shahibu bait.
- Tidak perlu meminta izin masuk ke rumah penginapan (tamu).
- Diizinkan makan di rumah para keluarga.
- Meminta izin masuk ke bilik istirehat ibu-bapa.
- Larangan membuang masa di rumah orang lain tanpa izin mereka.
- Menetap di rumah semasa iddah.
- Memisahkan tempat tidur bagi isteri yang nusyuz (yang tidak taat padanya) untuk memberi pengajaran supaya isteri tersebut berubah.
- Tidak tidur malam sendirian di rumah, diriwayatkan oleh ibn Umar Rasulullah SAW melarang orang bersendirian di dalam rumah kerana bahaya bagi dirinya, larangan ini demi kemaslahatannya.
- Tidak tidur di atas loteng yang tidak ada dindingnya, kerana jika orang itu jatuh ke bawah lalu mati maka tidak ada orang yang dapat dipertanggungjawabkan atas kematiannya.
- Kucing tidak najis, dan Rasulullah SAW bersabda bahawa: “Kucing tidak najis, dan termasuk binatang yang bolak-balik di hadapan kalian”.
SALING BERKOMUNIKASI DALAM KELUARGA
- Menyediakan masa bersama untuk ahli keluarga, Allah menerangkan di dalam Al-Quran, “…sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka…”
- Menyembunyikan perselisihan keluarga di hadapan anak-anak.
- Tidak menerima tetamu yang tidak disukai.
- Mengawasi aktiviti-aktiviti keluarga, siapa teman mereka, apa yang dibawa masuk ke dalam rumah, apa yang terdapat di dalam bilik mereka dan ke mana anak-anak pergi dan dengan siapa mereka pergi.
MEMBERIKAN PERHATIAN KEPADA ANAK-ANAK
- Hafalan Al-Quran dan kisah-kisah dalam Islam
Tidak ada yang lebih baik bagi seorang bapa selain membacakan ayat-ayat Al-Quran kepada anak-anaknya dan menerangkannya secara sederhana, serta memberi hadiah apabila mereka menghafalnya. Anak-anak dapat menghafal surah yang sering dibaca oleh bapanya misalnya, apabila sering diadakan majlis ta’lim dirumah pada setiap jumaat dan pada majlis itu sering dibaca surah Al- Kahfi maka tidak mustahil anak itu dapat menghafal surah tersebut dengan cepat. Sering menceritakan pada anak-anak kisah-kisah nabi, kisah teladan dan pahlawan-pahlawan Islam. Mengajar anak-anak zikir dan doa-doa harian yang dapat diamalkan oleh anak-anak seharian dan yang paling utama sekali bapa harus menunjukkan contoh yang baik supaya dapat diikuti olah anak-anak. - Memperhatikan sahabat anak-anak
- Menyediakan permainan yang bermanfaat
- Memisahkan tempat tidur antara anak lelaki dan anak perempuan
- Akrab dan lemah lembut terhadap anak-anak
- Displin waktu tidur dan makan
- Menilai pekerjaan wanita di luar rumah, dengan memastikan bahawa isteri dan anak-anak mempunyai pekerjaan dan halal di sisi agama
- Menjaga rahsia rumah-tangga
a) Tidak menyebarkan rahsia hubungan suami-isteri.
b) Tidak menyebarkan perselisihan-perselisihan yang terjadi antara suami-isteri.
c) Tidak membongkar apa saja yang bersifat peribadi, sekiranya dibongkar di hadapan orang lain akan menimbulkan mudharat bagi rumahtangga atau salah seorang ahlinya.
KEPERIBADIAN DALAM RUMAHTANGGA
- Bersikap lemah lembut terhadap ahli keluarga.
- Membantu menyelesaikan pekerjaan rumah.
- Bermesra dengan keluarga.
- Mencegah akhlak tercela di dalam rumah seperti dusta, ghibah (memperkatakan keburukan orang lain), namimah dan sebagainya.
- Menggantungkan cabuk pada tempat yang dapat dilihat oleh anggota keluarga, sebagai amaran bahawa apabila ada diantara anggota keluarga yang melakukan kesalahan berat maka mereka akan dihukum.
MENGHINDARI KEMUNGKARAN DI DALAM RUMAH
- Berhati-hati, jangan sampai kerabat yang bukan mahram masuk ke dalam rumahnya yang ada wanita di dalamnya pada waktu ketiadaan suaminya.
- Memisahkan para lelaki dan wanita ketika melakukan kunjungan keluarga.
- Bersikap waspada pada pemandu dan pembantu rumah.
- Berhati-hati pada bahaya TV dan video.
- Berhati-hati pada bahaya telefon.
- Wajib menghilangkan segala bentuk symbol keagamaan orang-orang kafir dan agama batil dari dalam rumah.
- Menghilangkan gambar-gambar yang bernyawa.
- Laranglah merokok di rumah anda.
- Hindari jangan sampai anda suka memelihara anjing di rumah.
- Menghindari mengukir atau menghiasi rumah sehingga menyerupai rumah orang kafir.
MEMILIH LOKASI DAN SUASANA KEDIAMAN
- Lokasi rumah
Sebaiknya, lokasinya dekat dengan masjid. Dalam hal ini, terdapat berbagai faedah yang amat besar nilainya, dengan mendengar azan, maka akan memudahkan bagi kaum lelaki pergi solat berjemaah, bagi wanita mudah ke majlis ilmu dan bagi kanak-kanak pergi ke kelas Al-Quran. Hendaklah rumah itu tidak berada pada bangunan yang ada kefasikan, atau berada pada kompleks perumahan yang ada padanya orang-orang kafir dan didalamnya terdapat kolam renang yang akan berkumpul lelaki dan perempuan. Kemudian rumah tidak terbuka, kalau pun terjadi demikian maka hendaklah dibuat tabir atau dengan meninggikan tembok. - Suasana di dalam rumah, hendaklah diperhatikan kemungkinan memisahkan antara lelaki dan perempuan dengan memasuki pintu yang berlainan. Jika hal ini tidak ada memadai dengan memasang pemisah dengan kain.
- Memilih tetangga dahulu sebelum memilih rumah
Rasulullah Saw telah memberitahu mengenai empat perkara yang dapat mendatangkan kebahagian, lalu baginda menyebut hal itu, dan di antaranya ialah al-jar ash-shalih tetangga yang soleh. Juga baginda memberitahukan empat perkara yang dapat mendatangkan keburukan di antaranya ialah al-jar as-su tetangga yang jahat. - Menyediakan kemudahan untuk ahli keluarga, kemudahan perabot di rumah dan keselesaan di rumah.
- Mengutamakan kesihatan ahli keluarga. Rasulullah SAW apabila salah seorang dari keluarganya mengalami sakit, baginda menghembuskan berbagai bacaan ta’awwudz (meminta perlindungan) kepadanya.
Dinukil dari buku “RumahTangga Idola”
Oleh Muhammad Al-Munajjid
Darul Nu’man
No comments:
Post a Comment